Posts

Showing posts from June, 2014

Semarak Cinta Nabi Muhammad SAW #23

Image
Semarak Cinta  Nabi Muhammad SAW #23 ****************************** *************** Alkisah di sebuah kota di Madura, ada seorang nenek tua penjual bunga cempaka. Ia menjual bunganya di pasar, setelah berjalan kaki cukup jauh. Selesai jualan, ia pergi ke masjid Agung di kota itu. Ia berwudhu, masuk masjid, dan melakukan salat Zhuhur. Setelah membaca wirid sekedarnya, ia keluar masjid dan membungku k-bung­kuk di halaman masjid. Ia mengumpulkan dedaunan yang berselerakan di halaman masjid. Selembar demi selembar dikaisnya. Tidak satu lembar pun ia lewatkan. Tentu saja agak lama ia membersihkan halaman masjid dengan cara itu. Padahal matahari Madura di siang hari sungguh menyengat. Keringatnya membasahi seluruh tubuhnya. Banyak pengunjung masjid jatuh hiba dan kasehan kepadanya. Pada suatu hari pengusaha masjid memutuskan untuk membersihkan dedaunan itu sebelum perempuan tua itu datang. Pada hari itu, ia datang dan langsung masuk masjid. Selesai shalat, ketika ia ingin melakukan pekerjaan

Semarak Cinta Nabi Muhammad SAW #22

Image
Semarak Cinta  Nabi Muhammad SAW #22 ****************************** *** Setelah Nabi wafat, seketika itu pula kota Madinah bising dengan tangisan ummat Islam; antara percaya – tidak percaya, Rasul Yang Mulia telah meninggalkan para sahabat.  Beberapa waktu kemudian, seorang arab badwi menemui Umar dan dia meminta, Ceritakan padaku akhlak Muhammad. Umar menangis mendengar permintaan itu. Ia tak sa nggup berkata apa-apa. Ia menyuruh Arab badwi tersebut menemui Bilal. Setelah ditemui dan diajukan permintaan yg sama, Bilal pun menangis, ia tak sanggup menceritakan apapun. Bilal hanya dapat menyuruh orang tersebut menjumpai Ali bin Abi Thalib. Orang badwi ini mulai heran. Bukankah Umar merupakan seorang sahabat senior Nabi, begitu pula Bilal, bukankah ia merupakan sahabat setia Nabi. Mengapa mereka tak sanggup menceritakan akhlak Muhammad. Dengan berharap-harap cemas, badwi ini menemui Ali. Ali dengan linangan air mata berkata, "Ceritakan padaku keindahan dunia ini!. " Badwi ini m

Semarak Cinta Nabi Muhammad SAW #21

Image
Semarak Cinta  Nabi Muhammad SAW #21 ****************************** * Suatu ketika berkumpullah Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam bersama sahabat-sahabatnya yang mulia. Di sana hadir pula sahabat paling setia, Abu Bakar ash-Shiddiq. Kemudian terucap dari mulut baginda yang sangat mulia: “Wahai Abu Bakar, aku begitu rindu hendak bertemu dengan ikhwanku (saudara-saudaraku).” Suasana di majelis perte muan itu hening sejenak. Semua yang hadir diam membatu. Mereka seperti sedang memikirkan sesuatu. Lebih-lebih lagi Sayyidina Abu Bakar. Itulah pertama kali dia mendengar orang yang sangat dikasihi melafazkan pengakuan sedemikian. Seulas senyuman yang sedia terukir di bibirnya pun terungkai. Wajahnya yang tenang berubah warna. "Apakah maksudmu berkata demikian, wahai Rasulullah? Bukankah kami ini saudara-saudaramu?" Sayyidina Abu Bakar bertanya melepaskan gumpalan teka-teki yang mula menyerabut pikiran. "Tidak, wahai Abu Bakar. Kamu semua adalah sahabat-sahabatku tetapi bukan sau

Semarak Cinta Nabi Muhammad SAW #20

Image
Semarak Cinta  Nabi Muhammad SAW #20 ****************************** ** Seorang lelaki Arab bernama Tsumamah bin Itsal dari Kabilah Al Yamamah pergi ke Madinah dengan tujuan hendak membunuh Nabi Muhammad SAW. Segala persiapan telah matang, persenjataan sudah di sandangnya, dan ia pun sudah masuk ke kota suci tempat Rasulullah tinggal itu. Dengan semangat meluap-luap ia mencari majlis Rasulullah, la ngsung didatanginya untuk melaksanakan maksud tujuannya. Tatkala Tsumamah datang, Umar bin Khattab ra. yang melihat gelagat buruk pada penampilannya menghadang. Umar bertanya, “Apa tujuan kedatanganmu ke Madinah? Bukankah engkau seorang musyrik?” Dengan terang-terangan Tsumamah menjawab, “Aku datang ke negri ini hanya untuk membunuh Muhammad!”. Mendengar ucapannya, dengan sigap Umar langsung memberangusnya. Tsumamah tak sanggup melawan Umar yang perkasa, ia tak mampu mengadakan perlawanan. Umar berhasil merampas senjatanya dan mengikat tangannya kemudian dibawa ke masjid. Setelah mengikat Tsu

Semarak Cinta Nabi Muhammad SAW #19

Image
Semarak Cinta  Nabi Muhammad SAW #19 ****************************** **** Wajah Rasulullah shalallahu alaihi wasallam itu sangat indah, kacak , berwibawa, penuh karisma, bercahaya, memancarkan sinar keilahian yang kuat, ketika para sahabat radhiyallahu anhu berdekatan dengan Rasulullah mereka 'lupa' akan harta, kedudukan, pangkat, dan kenikmatan2 dunia lainnya, semua akan meraskan getaran kekhusyua n yang dalam tenggelam dalam kenikmatan yang tidak bisa di gambarkan, sehingga Sayyidina Abu Hurairah ra berkata: "Wahai Rasulullah, jika kami melihatmu maka terangkat wajah kami pada puncak kekhusyuan" dikabarkan dalam satu riwayat tatkala Rasulullah telah wafat seorang Sahabat menyepi menjauh dari yang lainnya dan berdoa kepada Allah agar matanya di butakan sehingga dia menjadi buta tidak bisa melihat lagi. Lalu terdengarlah kabar oleh sahabat yang lainnya tentang hal itu, para sahabat berkunjung kerumahnya dan bertanya, "Kau ini kenapa buta?" tanya seorang sahab

Semarak Cinta Nabi Muhamamad SAW #18

Image
Semarak Cinta  Nabi Muhamamad SAW #18 ****************************** **** Seorang yang sangat zuhud bernama Syeikh Abdul Wahid bin Zaid mengisahkan seperti berikut : Seorang tetangga kami, bekerja sebagai pegawai negeri dan sangat jahat ketika hidupnya di dunia, dan melakukan maksiat dan suka menakut-nakuti orang. Pada suatu malam, saya melihat di dalam tidur bahwa tangan tetangga saya tersebut m emegang tangan Rosululloh SAW. Saya bertanya kpd Rosululloh SAW : “Wahai Rosululloh, seseungguhnya org ini sangat terkenal sebagai penjahat di muka Bumi, bagaimana ceritanya engkau sangat meletak tanganmu memegang tangannya ? “ Rosululloh SAW bersabda : “ Saya mengetahui apa yang engkau katakan tersebut. Oleh karena itu, saya datang untuk memberikan SYAFAATku kepadanya. ” Kemudian saya bertanya kepada Rosululloh SAW : “ Wahai Rosul, apakah kelebihan tetangga kami itu, sehingga engkau memberikan syafaatnya ? ” Rosululloh SAW menjawab : “ Tetanggamu itu banyak membaca SHOLAWAT kepadaku. Pada tia