Semarak Cinta Nabi Muhammad SAW #22

Semarak Cinta 
Nabi Muhammad SAW #22
*********************************

Setelah Nabi wafat, seketika itu pula kota Madinah bising dengan tangisan ummat Islam; antara percaya – tidak percaya, Rasul Yang Mulia telah meninggalkan para sahabat. 

Beberapa waktu kemudian, seorang arab badwi menemui Umar dan dia meminta, Ceritakan padaku akhlak Muhammad. Umar menangis mendengar permintaan itu. Ia tak sanggup berkata apa-apa. Ia menyuruh Arab badwi tersebut menemui Bilal. Setelah ditemui dan diajukan permintaan yg sama, Bilal pun menangis, ia tak sanggup menceritakan apapun. Bilal hanya dapat menyuruh orang tersebut menjumpai Ali bin Abi Thalib.

Orang badwi ini mulai heran. Bukankah Umar merupakan seorang sahabat senior Nabi, begitu pula Bilal, bukankah ia merupakan sahabat setia Nabi. Mengapa mereka tak sanggup menceritakan akhlak Muhammad. Dengan berharap-harap cemas,
badwi ini menemui Ali.

Ali dengan linangan air mata berkata,
"Ceritakan padaku keindahan dunia ini!. "

Badwi ini menjawab, "Bagaimana mungkin aku dapat menceritakan segala keindahan dunia ini…"

Ali menjawab,
" Engkau tak sanggup menceritakan keindahan dunia padahal Allah telah berfirman bahwa sungguh dunia ini kecil dan hanyalah senda gurau belaka, lalu bagaimana aku dapat melukiskan akhlak Muhammad, sedangkan Allah telah berfirman bahwa sungguh Muhammad SAW memiliki budi pekerti yang agung! (QS. Al-Qalam[68]: 4)."

Badwi ini lalu menemui Siti Aisyah r.a. Isteri Nabi yang sering disapa Khumairah oleh Nabi ini hanya menjawab, " khuluquhu al-Qur’an (Akhlaknya Muhammad itu Al-Qur’an). "

Seakan-akan Aisyah ingin mengatakan bahwa Nabi itu bagaikan Al-Qur’an berjalan. Badwi ini tidak puas, bagaimana bisa ia segera menangkap akhlak Nabi kalau ia harus melihat keseluruhan kandungan Qur’an. Aisyah akhirnya menyarankan Badwi ini untuk membaca dan menyimak QS Al-Mu’minun[23]: 1-11.

Bagi para sahabat, masing-masing memiliki kesan tersendiri dari pergaulannya dengan Nabi. Kalau mereka diminta menjelaskan seluruh akhlak Nabi, linangan air mata-lah jawaban nya, karena mereka sering terkenang serta rindu yang amat akan junjungan mereka.


- googled picture

Comments

Popular posts from this blog

MrA's Graduation

Dupdapdupdap part 1